Forum Group Discussion (FGD) Sinergi Program BUMN Mendukung Inklusi Keuangan bagi Petani Milenial

Selasa, 29 Maret 2022 10:57:29

Rabu, 5 Mei 2021 16.00- 17.45 Wib.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan topik “Sinergi Program BUMN Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Petani Milenial”.  

1. Pidato Kunci dari Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir.
2. Pidato Pembuka dari Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dan Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto
3. Sebagai Narasumber  yaitu:

• Senior Vice President Bank Mandiri Sugiharto,
• Direktur Utama PT Mitra BUMDes Nusantara Wiyoto,
• Senior Project Manager Agrosolution PT Pupuk Indonesia Supriyoto,
• CEO Agree Solution Bagaskara.

Kegiatan FGD tersebut dilaksanakan di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis. Kegiatan tersebut turut pula dihadiri oleh Kelompok Tani dari berbagai Kabupaten/Kota melalui media online Zoom.

Di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian masih menunjukan perkembangan yang positif. Hal itu dibuktikan sektor pertanian tumbuh 1,75% pada tahun 2020. Inklusi keuangan dapat menjadi solusi dalam membantu meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor Pertanian. Kabupaten Ciamis menjadi salah satu pilot project peningkatan Inklusi Keuangan.

Dukungan dalam mewirausahakan petani melalui Inklusi Keuangan telah dimulai di PT Mitra Desa Pamarican didukung dengan akses permodalan KUR dan program kartu tani untuk pembelian pupuk bersubsidi. Melalui skema integratif Agree dari PT Telkom Indonesia petani dapat mengoptimalkan hasil produksi melalui pengelolaan supply dan demand yang baik, mempermudah penyaluran subsidi. Sebagai komplementer dari sinergi BUMN tersebut PIHC juga memberikan pendampingan lengkap hulu-hilir pertanian pada kegiatan on farm melalui program Agrosolution dengan menggunakan pupuk non subsidi. Melalui program ini terbukti berhasil meningkatkan produksi pertanian dari rata-rata 5-6 ton per hektar menjadi 8-10 ton per hektar sehingga dapat membantu pendapatan petani, meningkatkan kesejahteraan rakyat pedesaaan dan juga turut serta membangun ketahanan pangan.